Sabtu, 20 September 2014

Makna Lagu Wake Me Up When September Ends

Makna Di Balik lagu " Wake Me Up When September Ends - Green Day "
“Like my father's come to pass, seven years has gone so fast "wake me up when September Ends”

Green Day adalah sebuah band legenda yang beraliran punk rock asal Amerika yang dibentuk pada tahun 1987 di Berkeley, California. Band ini terdiri dari Billie Joe Armstrong, Mike Dirnt, dan Tre Cool. Green Day sangat diakui karena keberhasilan mereka dalam membuat genre punk rock kembali terkenal.

Saya akan membahas tentang sebuah lagunya 'Wake Me Up When September Ends' yang berhasil membuat banyak orang sedih ketika mendengarkan lagu tersebut

Wake Me Up When September Ends - Lagu ini mencapai peringkat 6 di Amerika. dan nomor 8 di Inggris. Lagu pelan dan sedih yang tak perlu diragukan lagi. Siapa saja yang pernah kehilangan seseorang di bulan September memiliki pikiran yang kuat mengenai lagu ini. Beberapa orang sangat menyukai lagu ini, sedangkan yang lain menghindarinya karena lagu ini membawa kembali kenangan yang menyedihkan. Lagu ini dinyanyikan Billie dengan emosi yang membuat perasaannya menggema lebih lagi. Tak hayal lagu tersebut jarang masuk tracklist saat Green Day konser karena membuat billie joe sang vokalis serta pencipta lagu tersebut sedih.

lagu ini juga banyak disalah artikan. Banyak yang mengartikan lagu ini bercerita tentang serangan teroris 11 September 2001 yang membunuh 3000 orang. Lagu ini tentu saja cocok dan anggota band Green Day mengakui persamaannya. Bagaimanapun lagu ini sebenarnya menceritakan kejadian yang terjadi 19 tahun sebelum 11 September 2001.

Arti yang sebenarnya
Lagu ini menceritakan mengenai ayah billie Joe Armstrong yang meninggal karena kanker 1 September 1982. Billie waktu itu berumur 10 tahun. Pemakaman ayahnya terlalu menyakitkan bagi dia dan ia hancur dalam tangisan. Ia meninggalkan pemakaman lebih dulu, berlari ke rumah dan mengunci dirinya di kamarnya. Ketika sang ibu mengetuk pintu kamar billie Ia berteriak "Wake me up when September ends." Kata-kata itu terus teringat dalam kepalanya dan akhirnya billie mencurahkan perasaannya lewat musik 20 tahun setelahnya di tahun 2003. Itulah mengapa billie memasukkan baris "Like my father's come to pass, 20 years has gone so fast". Di awal lagu billie menyebutkan 7 tahun, dia berbicara mengenai 7 tahun antara kematian ayahnya dan pembentukan Green Day. Isi lain lagunya adalah ekspresi rasa sakit Billie saat kehilangan ayahnya. Berikut lirik lagu dari Green Day – Wake Me Up When September Ends


Wake Me Up When September Ends

Summer has come and passed
The innocent can never last
wake me up when September ends

like my father's come to pass
seven years has gone so fast
wake me up when September ends

here comes the rain again
falling from the stars
drenched in my pain again
becoming who we are

as my memory rests
but never forgets what I lost
wake me up when September ends

summer has come and passed
the innocent can never last
wake me up when September ends

ring out the bells again
like we did when spring began
wake me up when September ends

here comes the rain again
falling from the stars
drenched in my pain again
becoming who we are

as my memory rests
but never forgets what I lost
wake me up when September ends

Summer has come and passed
The innocent can never last
wake me up when September ends
like my father's come to pass
twenty years has gone so fast
wake me up when September ends
wake me up when September ends
wake me up when September ends




Sudah tau arti dari lagu tersebut bukan? Saya sering melihat di social media maupun di internet bahwa lagu ini menjadi sebuah lelucon yang ditujukan untuk sang vokalis Billie Joe Armstrong. diantaranya seperti ini

Jadi bagi kalian yang sering atau pernah membuyat guyonan terhadap lagu ini diharapkan tidak melakukannya lagi karena lagu ini sangat suci, emosional untuk Green Day rasanya lagu ini tidak pantas untuk menjadi sebuah guyonan.

Senin, 31 Maret 2014

Kejenuhan Dalam Hubungan

Dalam hubungan berpacaran pasti nanti akan mengalami yg namanya kejenuhan, itu hukum alamnya. semua orang pasti mengalami itu, tergantung orang itu menyikapinya. kadang ada yg udah saking jenuhnya ujung-ujungnya pun putus juga, aneh rasanya ngeliat orang yg putus cuma karena kejenuhan itu. mereka nggak melihat disaat mereka bersama, disaat mereka tertawa bersama menikmatin hari-hari, mereka nggak melihat disaat keduanya saling memperjuangkan atau diperjuangkan, kadang disaat kejenuhan itu datang menguasai diri seseorang, perasaan kadang dibutakan seketika dan kemudian terbuka lagi disaat kedua orang itu udah berpisah atau putus di tengah jalan.

Hubungan yg indah dan keren itu adalah disaat kejenuhan itu datang menguasai keduanya atau cuma salah satu dari pasangan itu, tapi mereka justru mencari cara buat mempertahankan hubungannya, dan nggak kenal dengan kata putus. Mungkin jarang-jarang ada pasangan yg udah bener-bener jenuh tapi masih tetap pacaran terus, susah buat mempertahankannya, tapi kalau bener bisa bertahan dan masih bisa terus lanjut, mereka emang udah bener-bener punya cinta dan kasih sayang yg tulus.

Mempertahankan seseorang yg kamu sayang disaat jenuh itu bukan hal mudah, kadang bikin sakit hati sendiri kalau yg jenuh itu cuma salah satunya, tapi yg satunya lagi nggak jenuh, lagi sayang-sayangnya dan lagi perhatian banget. Sakitnya itu, ketika kita yg perhatian banget, tapi malah dicuekkin dan diabaikan, malah kadang kayak dianggap nggak ada. Mau ngebales cuek lagi tapi nggak bisa, kalaupun bisa. takutnya nanti ada yg perhatian ke dia terus dia nyaman sama orang itu, dan kemudian yg disini ditinggalin begitu aja. Negative thingking selalu menang ketika kedua pasangan itu sedang cuek-cueknya, walaupun udah nyoba buat Positive Thinking, tapi tetep aja NetThink itu masih nguasain pikiran. yah ini mungkin kesan terlalu sayang dan takut kehilangan.

Banyak orang bilang "Jenuh itu jangan dijadikan alasan buat putus", ya tolong buktikan kalimat itu.
jangan cuma dimulut doang, kalau pikiran udah dewasa pasti kalimat itu terbukti. asalkan kedua pasangan itu emang bener-bener berkomitmen buat langgeng.
Intinya, kejenuhan itu hanya sesaat. dia cuma bagian kecil dari perasaan sayang, anggap aja itu cobaan yg dikasih buat nguji kesetiaan dan ketulusan seseorang.

Jumat, 28 Maret 2014

Catatan Harian Siswa PKL

Yang anak STM/SMK pasti udah pernah ngalamin yg namanya PKL/Prakerin, yah emang ada enaknya juga ada nggak enaknya. banyak survei menunjukkan kalo rata-rata anak-anak STM yg pada mau PKL itu biasanya ngeliat tempatnya dulu, maksudnya digaji apa nggak kan? ya emang gitu.. haha
Tapi nggak sedikit juga yg bilang niat PKL buat nyari pengalaman nanti pas kerjanya, ya emang nggak sedikit, maksudnya nggak sedikit boongnya. Ngomongin soal PKL emang udah berhubungan sama yg namanya kenalan sama kerja keras, masuk pagi pulang sore kadang malem, kadang nggak pulang *Buset*, juga kenalan sama yg namanya suasana baru tempat belajar, bisa juga kenalan sama pembimbingnya yg cewek kalo masih muda juga cakep *dafuq -__-, kenalan sama susasana tempat yg berbeda, iya tempat yg belom kita kenal daerahnya, ya kalo misalnya tempat PKL kita itu jauh kan sama aja kayak pergi ke tempat yg belom pernah kita kenal, bawaannya ya takut kesasar aja, juga ngeri aja ntar di jegat Geng motor gitu.. haha

Bagi yg tempat PKL nya jauh dari rumah, kemungkinan pada nge-kos kalo yg gakmau capek, ada juga yg nekat buat bolak balik walaupun capek sekalipun, Sebenernya 22nya sama-sama bikin boros uang. bayangin kalo nge-kos? Buat makan sehari-hari, buat bayar kos-kosannya. Kalo yg bolak-balik? ya nggak jauh beda, ongkos buat berangkat, buat makan siang, buat pulang.
pulang PKL sore kalo nggak macet, kalo macet bisa sampe malem, sampe rumah paling langsung tepar, otw alam mimpi, nggak lama udah ada suara orang bangunin padahal baru merem yg kayak kerasa semenit, bangung ngucek mata, jalan masih nabrak tembok, mandi, otw ke terminal, kembali seperti kemarin-kemarin deh.

Selain PKL yg juga kadang membosankan, di satu sisi kita kadang merasa senang juga, ya kalo pembimbingnya gaul mah yee.. haha, pasti gaul lah, sama-sama lulusan STM kok. bukan itu doang, asiknya itu, kita bareng kawan satu kelompok ngerasain yg namanya susah senang bersama, makan bareng-bareng, kalo mau beli apa-apa patungan duitnya, tidur bareng-bareng, ngerasain uang gajian bareng-bareng juga.

Kalo yg tempat PKL nya jauh terus mau nggak mau harus nginep, sementara ada pacar di rumah yg kangen/pengen ketemu, itu namanya cobaan dalam hubungan. kadang ada saatnya kita harus menjaga jarak dari pasangan kita, bukan berarti kita udah nggak sayang atau udah nggak peduli lagi, tapi karena kita sedang mempertaruhkan masa depan kita waktu PKL ini, nggak pengen kan masa depan lu suram disaat berasama orang yg elu sayang? semua orang pasti nggak pengen kayak gitu kok. yah bagi yg punya pacar, sementara bisa LDR-an dulu, biarin keadaan yg mengendalikan dulu, tapi jangan sampai terlalu terbawa. LDR kan sama aja ngelatih buat setia dan saling percaya.

Intinya, PKL itu ngelatih kita buat jadi pribadi yg mandiri, mengenal yg namanya suasana kerja, suasana tempat yg lebih 'keras', ngelatih kita buat jadi pribadi yg bisa diandalkan, bisa dipercaya sama orang, ya itu sama pasangan kita kalo misalnya kita jauh dari dia buat sementara. nikmatin PKL kalian, ini bisa jadi jembatan masa depan kalian yg cerah disaat kita lulus nanti. Wasalam :D